Perhatikan hewan kelompok A dan kelompok B di atas ...
Dari kedua gambar di atas sekilas nampak tidak bisa dibedakan mana hewan yang sudah diawetkan dan mana yang belum diawetkan. Kelompok hewan A adalah hewan yang masih hidup, sedangkan kelompok B hewan yang sudah diawetkan dengan proses yang disebut taksidemi.
Taksidermi merupakan istilah pengawetan untuk hewan pada umumnya, vertebrata pada khususnya, dan biasanya dilakukan terhdap hewan yang berukuran relatif besar dan hewan yang dapat dikuliti termasuk beberapa jenis reptil, burung, dan mammalia. Organ dalam dikeluarkan dan kemudian dibentuk kembali seperti bentuk asli ketika hewan tersebut hidup (dikuliti, hanya bagian kulit yang tersisa). Pengetahuan tentang kulit ini, sering dipakai sebagai bahan referensi untuk identifikasi hewan vertebrata, dan juga untuk menunjukkan bemacam-macam varietas yang terdapat di dalam species.
Dengan kata lain taksidermi merupakan pengetahuan tentang skinning (pengulitan), preserving (pengawetan kulit), stuffing (pembentukan), dan mounting/opzet/pajangan (penyimpanan sesuai kondisi waktu hidup).
A. Alat dan Bahan yang Diperlukan
- Bak bedah, misal dengan ukuran 50 x 50 cm, dengan tebal 2 cm
- Gunting, gillete, pincet,
- Alat-alat pembius (kapas, desicator/penyungkup)
- Kawat, jarum jahit, dan benang.
- Chloroform
- Kapuk/kapas
- Boraks/tepung tawas
- Formalin, dan
- Air
B. Urutan Proses Pembuatan Taksidermi
- Penangkapan/Penentuan/Pengumpulan spesimen
- Pematian Spesimen
- Skinning (pengulitan)
- Preserving (pengawetan kulit)
- Stuffing (pembentukan)
- Mounting /opzet/pajangan. Bila sudah kering, letakkan mereka sesuai dengan kebiasaan pada waktu hidupnya. Misalnya dalam posisi berdiri, duduk atau terbang untuk memperlihatkan tingkah laku hewan tadi di alam. Perhatikan beberapa contoh mounting seperti ini.
- Pemeliharaan. Pemeliharaan spesimen yang ditaksidermi dengan cara menghindarkan dimakan serangga. Hal ini dapat dilakukan dengan cara menempatkan koleksi dalam tempat penyimpanan yang selalu bersih dan tidak lembab. Dapat juga dengan memberikan obat insektisida. Para- dichloro-benzena atau napthalin/kamper (kaper barus) ke dalam lemari atau kotak penyimpanan spesimen.